Rabu, 15 Juni 2016

PENJELASAN SINGKAT KESEHATAN MASYARAKAT 2016

Kesehatan Masyarakat Sekitar 

A. Definisi Kesehatan Masyarakat 
Sudah banyak ahli kesehatan membuat batasan kesehatan masayarakat. Secara kronologis batasan-batasan kesehatan masyarakat mulai dengan batasan yang sangat  sempit sampai batasan yang luas seperti yang kita anut saat ini dapat diringkas seperti berikut ini. Batasan yang paling tua,   dikatakan bahwa kesehatan adalah upaya-upaya untuk mengatasi masalah-masalah sanitasi yang mengganggu kesehatan. Dengan kata lain kesehatan masyarakat adalah sama dengan sanitasi. Upaya memperbaiki dan meningkatkan  sanitasi lingkungan merupakan kegiatan kesehatan masyarakat. Kemudian pada akhir abad ke-18 dengan diketemukan bakteri-bakteri penyebab penyakit dan beberapa jenis imunisasi, kegiatan kesehatan masyarakat adalah pencegahan penyakit yang terjadi dalam masyarakat melalui perbaikan  sanitasi lingkungan dan pencegahan penyakit melalui imunisasi.

Ilmu Public Health Menurut Winslow (1920) adalah ilmu atau seni yang bertujuan untuk mencegah penyakit,
memperpanjang umur, dan meningkatkan efisiensi hidup masyarakat melalui upaya kelompok-kelompok masyarakat yang terkoordinasi, untuk:
• Perbaikan kesehatan lingkungan,
• Mencegah dan memberantas penyakit menular,
• Melakukan pendidikan kesehatan untuk masyarakat/perorangan,
• Serta pengorganisasian pelayanan-pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosis dini dan pengobatan

KESEHATAN MASYARAKAT MENCAKUP (Winslow)
1. Sanitasi lingkungan
2. Pemberantasan penyakit
3. Pendidikan kesehatan (higiene)
4. Manajemen (pengorganisasian )
5. Pengembangan rekayasa sosial dalam rangka pemeliharaan kesehatan masyaraka

PERKEMBANGAN KESEHATAN MASYARAKAT 
A. Periode sebelum Ilmu Pengetahuan dari kebudayaan Babylonia, Mesir, Yunani, Roma telah
tercatat manusia melakukan usaha untuk penanggulangan masalah2 kesehatan masyarakat dan
penyakit, telah terdapat dokumen ttg peraturan2 tertulis ttg drainase (abad ke 7). Pada abad ke 14
terjadi wabah pes, penyakit menular lain tipus, disentri. Telah dilaporkan ttp penanganan kes masy secara
menyeluruh belum dilakukan.
B. Periode Ilmu Pengetahuan
bangkit pada akhir abad 18 dan awal 19 Akhir Abad 19 dan awal 20 mulai dikembangkan
pendidikan utk tenaga kesehatan.
C. Kesehatan Masyarakat di Indonesia
Pada Thn 1851 sekolah dokter Jawa didirikan oleh dr. Bosch dan dr. Bleeker di Indonesia (Stovia), sedangkan di Surabaya didirikan NIAS pada thn 1923. pada thn 1927 Stovia berubah menjadi Sekolah Kedokteran Dan thn 1947 menjadi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.Usaha kesehatan masyarakat yang betul2 tertuju pada penduduk pribumi dimulai oleh Dr.J.L. Hydrich pada thn1924 ketika ia memulai pendidikan kesehatan masyarakat utk daerah pedesaan di Pulau Jawa. Terlantar pada masa pendudukan Jepang. Hidup kembali dengan bantuan UNICEFF (1950)Pada thn1952 Di departemen Kesehatan dibentuk Direktorat Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan mulai 1956 dibentuk Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).Pada thn 1959 , 12 Nop dicanangkan Program Pemberantasan Malaria yang selanjutnya disebut sebagai Hari Kesehatan Nasional.Undang-undang ttg Pokok-pokok Kesehatan dikeluarkan 1960, disusul oleh UU ttg Karantina Laut dan Udara, serta UU Wabah thn 1962.Dala Rapat Kerja Nasional I tahun 1968 konsep Puskesmas utk pertama kali diperkenalkan, hampir bersamaan dgn itu dilancarkan program KB nasional.Pada tgl 24 April 1974 Indonesia diakui oleh dunia internasional sebagai negara bebas cacar. Konsep Puskesmas sejak thn 1976 diperluas jangkauan pelayanannya dengan mulai diperkenalkannya
pembangunan masyarakat desa (PKMD). Thn 1982 dikeluarkan konsep Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang mencerminkan upaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan mencapai derajat kes yang optimal sebagai perwujudan kesejahteraan sepert dimaksud dalam pembukaan UUD 45UU tentang Kesehatan thn1992 NO.23 diterbitkan menggantikan UU tentang Pokok2 Kesehatan No.9 Thn 1960 Rumusan GBHN 1993 telah menggariskan PJP II diuraikan dlm Pelita VI Bidang Kesehatan .


Menurut H.L Blum, ada 4 faktor yang bersama-sama mempengaruhi tingkat kesehatan masyarakat, yaitu:
1. Kesehatan Lingkungan
2. Perilaku
3. Pelayanan Kesehatan
4. Genetik


SEHAT MENTAL
• Harus merasa puas dengan dirinya sendiri, merasa bahagia,gembira dan tenang, tidak konflik dengan dirinya sendiri, tidak menyalahkan dirinya sendiri
• Harus dapat menyesuaikan dirinya dengan orang lain dalam lingkungannya. Dapat menerima kritik dan tidak mudah tersinggunbg. Harus mengerti perasaan orang lain dan mempunyai timbang rasa wajar
• Dapat mengendalikan dirinya dengan baik. Tidak emosional. Tidak mudah dicekam rasa takut yg berlebihan, rasa marah, rasa iri, rasa dosa dan keraguan. Harus dapat menghadapi masalah se-hari2 serta dapat mengatasi secara wajar.


SEHAT SOSIAL
Menekankan pada kemampuan untuk hidup bersama dengan masyarakat di lingkungannya dengan penuh
rasa kebersamaan, tlong-menolong, saling menghormati, dan saling menghargai. Hidup bersama ini untuk saling memenuhi kebutuhan hidup yang menunjang kesehatan itu sendiri.


SEHAT SPIRITUAL
Makluk yang berbidaya dan berakal akan merasakan ketidaklengkapan dari cara hidupnya tanpa pegangan
kepada sesuatu yg bukan fisik,mental atau sosial tapi super natural. Dengan kata lain harus sehat secara
spiritual.
SEHAT DALAM ARTI POSITIF
Definisi sehat WHO yg mencakup 3 atau 4 demensi yg mencakup fisik,mental spiritual dapat diartikan secara
lebih positif (positive health), dlm arti orang harus diberi kesempatan utk berkembang pembawaannya sejak
lahir.


jadi inti dari inti permasalahannya pada kesehatan masyarakat yaitu 
Beberapa masalah kesehatan dan penyakit yang disebabkan oleh faktor genetik tidak hanya penyakit keturunan seperti hemophilia, Diabetes Mellitus, infertilitas dan lain-lain tetapi juga masalah sosial seperti keretakan rumah tangga sampai perceraian, kemiskinan  dan kejahatan. Masalah kesehatan dan penyakit yang timbul akibat faktor genetik lebih banyak disebabkan kurang paham terhadap penyebab genetik, disamping sikap penolakan karena faktor kepercayaan. Agar masyarakat dapat berperilaku genetik yang sehat diperlukan intervensi pendidikan kesehatan disertai upaya pendekatan kepada pengambil keputusan (tokoh agama, tokoh masyarakat dan penguasa wilayah). Intervensi berupa pendidikan kesehatan melalui
konseling genetik, penyuluhan usia reproduksi, persiapan pranikah dan pentingnya pemeriksaan genetik dapat mengurangi resiko munculnya penyakit atau masalah kesehatan pada keturunannya.


http://aaknasional.wordpress.com/2012/03/12/masalah-kesehatanmasyarakat-di-indonesia/


EmoticonEmoticon